Sabtu, 30 April 2016

Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alam

Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup

Populasi dalam kumpulan individu sejenis yang biasanya menghuni daerah tertentu. Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan jenisnya. Satu wilayah biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh beraneka ragam populasi makhluk, misalnya di komunitas air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja, tetapi juga ada tumbuhan air, kura-kura, dan kumpulan hewan lainnya.

populasi
Populasi di darat

Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah populasi burungred grouse (lagopus scaticus) satu jenis burung di Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat yang terpisah. Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran 47 ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya lagi mengalami pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi penurunan kembali.

Hal ini bisa terjadi karena, makanan pokok jenis burung ini adalah tanaman heather (colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis burung ini. Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menyebabkan ketersediaan tanaman muda melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan pesat. Namun, pertumbuhan ini kembali lagi seperti asalnya setelah lahan dikembalikan seperti semula beberapa tahun kemudian, populasi menjadi konstan kembali.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi
1.     Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah masuknya jenis populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi dan jumlah makanan menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih baik juga mempengaruhi pertumbuhan populasi.
2.     Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap populasi.
3.     Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama musnahnya populasi.
4.     Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.
Aliran Energi dalam Komunitas Alami
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan sebagai berikut:

1.     Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
2.     Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
3.     Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
4.     Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia.
5.     Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia hidup
6.     Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah membusuk.
7.     Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh tumbuhan hidup.

aliran energi
Aliran Energi dalam Ekosistem

Bentuk-bentuk Ekosistem Alami
Setiap komponen yang ada di alam saling mempengaruhi dan berhubungan sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi pada satu sistem dan hal ini sering disebut satu ekosistem (dari kata ecologycal system). Ekosistem ini meliputi komponen biotik (organisme hidup lainnya) dan komponen biotik (tanah, air, udara).


Dalam satu ekosistem yang dapat berdiri sendiri harus memenuhi syarat di bawah ini:
  • Sumber energi serta sistem kehidupan yang sanggup mengolah energi untuk kebutuhan komponen-komponen dalam kehidupan.
  • Tersedianya zat-zat kimia, zat dibutuhkan serta mekanisme yang mengatur keseimbangan zat-zat antara komponen biotik dan biotik dalam ekosistem. Zat-zat kimia yang dibutuhkan oleh satu ekosistem terutama adalah H2O, CO2, dan O2 serta zat hara lainnya.


Jika persyaratan di atas terpenuhi, maka secara alami akan terbentuk berbagai ekosistem alami, baik ekosistem darat maupun ekosistem pesisir. Ekosistem darat terdiri dari ekosistem yang menetap langsung di atas tanah dan ekosistem perairan air tawar, seperti danau. Ekosistem pesisir terdiri dari ekosistem estuari, pesisir, dan laut.

Untuk memelihara kesetimbangan satu ekosistem, maka zat-zat kimia dan unsur hara lainnya harus seimbang di antara komponen biotik dan biotik. Peristiwa ini disebut sebagai siklus bioglokimia.Ekosistem alami ini dapat terpengaruh oleh faktor-faktor alam juga. Misalnya pengaruh geografis, angin, air laut, dan sebagainya. Satu ekosistem yang sudah stabil akan berubah oleh pengaruh-pengaruh di atas. Perubahan-perubahan ini biasanya akan dimulai dari perubahan kecil dan akan terus meningkat hingga tercipta ekosistem baru yang sangat berbeda dengan ekosistem sebelumnya.

Selain ekosistem alami yang terbentuk dengan sendirinya dan membutuhkan waktu lama, ekosistem juga dapat dibuat oleh manusia, namanya ekosistem buatan, misal ekosistem kebun, sawah, dan ladang. Namun, harus diingat bahwa alam memberlakukan konsep kesetimbangan sehingga pembuatan ekosistem baru harus memperhatikan efek samping yang akan ditimbulkan, misalnya pembukaan area untuk sawah di daerah resapan air akan menyebabkan efek samping yang besar seperti banjir dan tanah longsor.

Biodiversity Makhluk Hidup

Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme dan berlangsungnya daur materi (aliran energi).
Keanekaragaman Hayati
Meskipun begitu, tetap kuantias serta kualitas keanekaraman hayati di suatu wilayah bisa menurunkan atau bahkan bisa menghilang, seperti yang belakangan kerapa terjadi. Keanekaragaman hayati dapat kita jaga kelestarianya serta dapat di sembuhkan kembali, jika kita benar-benar berusaha untuk mempertahankanya. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merupakan Variasi dari organisme hidup yang memiliki Tiga tingkat pembagi seperti pada judul artikel kita Yakni Gen, spesies dan Ekosistem. Menurut UU No.5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman yang ada di antara makhluk hidup yang ada di semua wilayah yaitu daratan, lautan dan perairan atau akuatik, serta komplek-komplek ekologi yang termasuk dari keanekaragamannya, meliputi keanekaragaman dalm spesies, antara spesies dengan ekosistem. Kemudian Keanekaragaman hayati menurut SOerjani (1996) adalah menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik di mana makhluk hidup tersebut menetap. Sedangkan Keanekaragaman hayati dapat dikatakan unik apa bila spesies hidup di suatu habitat khusus atau makanan yang di santapnya sangat khas. Kita dapat ambil contoh Komodo yang berada di pulau komodo,Flores, Rinca, Gili Motang dan Panda yang ada di China hanya memakan daun bambu, dan koala yang ada di Australia yang hanya memakan daun kayu putih.
Seperti yang kita singgung di atas Keanekaragaman hayati di bagi menjadi Tiga, Yang mana kesemuanya akan kita bahas pada hari ini, teman-teman sahabat genggaminternet.com bisa langsung melihatnya di bawah ini.

A. Keanekaragaman Gen

Pisang
Keanekaragaman Gen merupakan Perbedaan atau kita sebut dengan Variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup, Kita ambil contoh buah Kelapa ada yang memiliki Dading tebal dan daging tipis, ada yang memiliki warna hijau pada kulitnya ada pula yang memiliki warna kuing pada kulitnya, Demikian pula buah pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh. Banyak sekali perbedaanya meskipun masih sama-sama pisang.
Keanekaragaman sifat genetik yang ada pad makhluk hidup di kendalikan oleh gen-gen yang ada di dalam keromosom yang di miliki makhluk hidup tersebut, Keromosom di dapatkan dari kedua Induknya melalui pewarisan sifat, akan tetapi gen juga dapat di pengarui oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya berkembang. Kita ambil contoh lagi, bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya.
Tidak hanya itu Keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau di kenal dengan perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Kita ambil contoh mudahnya, proses hibrid dari tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies. Nah teman-teman haus sudah faham ini tentang keanekaragaman gen yang ada di dunia ini, kita dapat melihatnya bahkan setiap hari atau setiap jam pun bisa melihat keanekaragaman gen ini, Kita masuk yang Keuda tentang keragaman jenis.

B. Keanekaragaman Jenis

Kupu Kupu
Keanekaragaman Jenis merupakan adanya perbedaan yang dapat kita temukan pada suatu kelompok maupun komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Mau contohnya yang dapat kita lihat langsug.? di antaranya adalah pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah .
Terdapat Pula beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu. Cukup mudah untuk mengenali Keanekaragaman jenis Ekosistemyang ada di kehidupan sehari-hari.

C. Keanekaragaman Ekosistem

Lingkungan
Jika kita Mencari pengertian Keanekaragaman Ekosistem maka jawabanya adalah, Ekosistem dapat terbentuk oleh adalnya berbagai kelompok spesies yang mempu menyesuaikan diri dengan suatu lingkunganya, kemudian mereka saling mempengaruhi antara spesies satu dengan spesies lainya dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Di duni ini Terdapat beberapa ekosistem yang dapat kita jumpai yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem pantai pasir dan lain sebagainya. Dengan semakin canggihnya teknologi dan pola fikir manusia maka sekarang manusia bisa menciptakan ekosistem, yakni ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.


Bumi dan Alam Semesta

BUMI

a. Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar.Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan panas.Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah fragmen-fragmen.Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat.Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.
Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis mengemukakan adanya kabut yang berputar dan pijar.Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan.Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material dari induknya.Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi induknya.Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang sama. Induknya adalah matahari.
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan.Bulantak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.

b. Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :
  • Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
  • Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
  • Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.
  • Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :
  • Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
  • Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.
  • Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) : permukaan bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi, konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.

C. Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfera
1.  Atmosfer
Merupakan selimut gas yang mengelilingi bumi.Menurut pendapat para ahli pada jarak 100 km diatas permukaan bumi masih terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :
  • Dekat dengan permukaan bumi setebal + 10 km disebut troposfer
  • Lapisan diatas troposfer disebut stratosfer
Troposfer mempunyai susunan gas yang beragam, hal ini disebabkan karena adanya angin yang vertikal maupunhorizontal.Di Stratosfer sususnannya tidak homogen dan terdapat mlapisan-lapisan udara yang B.D nya berbeda-beda.
Bumi menerima panas dari matahari, dari bumi sendiri dan dari bulan.Di pusat bumi terdapat temperatur yang sangattinggi.Panas yang dikirim matahari ke bumi relatif tidak berubah tetapi yang berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh bumi.Penerimaan yang berubah-ubah ini disebabkan kondisi awan yang ada diudara.
b.  Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tapi hanya 75% yang meliputi lautan, danau-danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub.Kedalaman laut rata-rata 4.000 m, yang terdalam di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.
Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu berlangsung berabad-abad. Siklus ini menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus menerus.
c. Lithosfera
Lithosfera ini tebalnya hanya kurang lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas terdiri atas silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM) rata- rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam terdiri atas silikon dan magnesium, dengan BM 2,9.

3. Kelahiran Alam Semesta ditinjau dari Sudut Islam
Menurut sudut pandang Islam, dunia diciptakan Allah, dipelihara oleh-Nya serta kembali kepada-Nya. Salah satu makna ayat “Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batil”(QS. 57:3), yakni Allah adalah asal dan akhir alam semesta. Dia juga makna gaib segala sesuatu dan bahkan tanda-tanda nyata atau aspek luar segala sesuatu yang menrefleksikan nama-nama dan sifat-Nya.
Kaum muslim memandang hukum alam bukan sebagai hukum independen yang berjalan dengan sendirinya seolah-olah dunia memiliki independensi ontologis. Mereka memilah hukum-hukum ini sebagai refleksi kebijaksanaan Allah dan perwujudan kehendak-Nya.Begitu banyak ayat Al-Qur’an menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur perputaran alam.Hukum moral Islam berlaku tidak hanya dalam masyarakat manusia, tetapi mencakup hewan, tumbuhan dan seluruh alam tak bernyawa. Sebagai muslim yang baik di dunia adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah di manapun berada dan manjaga ciptaan-Nya seperti Dia menjaga kita dan seluruh ciptaan-Nya.

Pembentukan Benua dan Samudera
Benua
Bumi sebagai benda alam pada pada mulanya merupakan benda yang berpijar yang kemudian mendingin. Pada proses ini terbentuklah kerak yang keras yang disebut kulit atau kerak bumi (lithosfer). Pada awalnya lapisan ini sangat labil. Dalam proses pendinginan yang terus berlangsung itu, bumi juga bergerak mengadakan rotasi sehingga kulit yang baru terbentuk itu retak-retak dan bergeser saling menjauh karena seolah-olah kulit yang sudah keras itu mengapung pada bagian bumi sebelah dalamnya yang diperkirakan masih lumer.

Salah satu teori yang mengemukakan tentang terbentuknya benua-benua yang ada di bumi adalah Teori Wegener. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman yaitu Wegener pada tahun 1915. Teori Wegener ini disebut juga dengan hipotesis Continental Drift (perkisaran benua). Menurut teori ini, bumi pada 250 juta tahun yang lalu hanya terdiri dari satu benua yang sangat besar, kemudian retak dan bergeser saling menjauhi satu sama lainnya. Akibat pergeseran itu terbentuklah benua-benua Amerika, Asia, Eropa, Afrika, Australia dan  benua Antartika (Hendro dan Yeni, 2004:2.40).
Teori di atas didukung oleh fakta sebagai berikut:
a)    Sepanjang Timur Amerika Selatan ternyata mempunyai bentuk dan lekukan yang kira-kira sama dengan lekukan pada Benua Afrika sebelah Barat.
b)   Lekukan bagian Selatan Benua Australia cocok dengan tonjolan Benua Antartika.
c)    Lekukan Semenanjung India dan Pulau Madagaskar cocok dengan teluk yang terbentuk antara Afrika dengan Antartika.
Kecocokan-kecocokan di atas tidak hanya dari segi geografik, tetapi juga cocok dari segi geologi, yaitu dari jenis dan umur batuan-batuannya yang kira-kira sama.
Peristiwa pergeseran itu berlangsung dalam jutaan tahun. Secara kronologis dapat dirinci sebagai berikut:
a)    Pada 225 juta tahun yang lalu, masih merupakan satu benua yang besarSuper Continental yang disebut Pangea.
b)   Pada 200 juta tahun yang lalu Super Contonental pecah menjadi tiga bagian yakni Benua Eropa-Asia, Afrika –Amerika, dan Benua Antartika-Australia.
c)    135 juta tahun yang lalu Afrika dan Amerika mulai memisah di sela-selanya terdapat Samudera Atlantik.
d)   Kemudian, 65 juta tahun yang lalu Australia dan Antartika memisahkan diri dan terjadilah Lautan Indonesia. Pergeseran masih berlangsung sampai saat sekarang.


Kronologis Terbentuknya Benua-benua di Bumi
Harry Hens (dalam Hendro dan Yeni, 2004:2.41) memberikan pendapat tentang pergerakan benua-benua bahwa benua buan hanyut ke sana kemari seperti es terapung, tetapi tertanam kuat pada basalt dasar samudera. Dasar samudera yang baru didesak terus-menerus ke atas dari astenosfer yang panas pada pematang samudera. Pematang samudera merupakan bibir yang terbentuk pada dua sisi celah dalam bumi, tempat bahan panas selubung bumi tertekan ke atas.
Bahan ini kemudian mendingin dan mengeras dalam lithosfer dan menempatkan diri ke tepi lempengan lithosfer pada kedua sisi retakan (kerak samudera). Bahan tersebut bergerak ke bawah darai pematang tengah samudera bersama lempengan melintasi dasar laut dengankecepatan 1,5 sampai 7,5 cm pertahun sebagai perluasan dasar laut. Bagian yang ditumpangi menekuk ke bawah dan tenggelam dalam astenosfer, dipanaskan lagi kemudian pecah lagi, meleleh dan terserap masuk kembali ke bagian dalam bumi. Pergeseran dan retaknya lithosfer kemudian runtuh, menyebabkan terjadinya gempa tektonis. Perluasan dasar laut menyebabkan jarak antara benua bertambah lebar.
Beradasarkan batuan beku yang dirasakan sangat keras, seakan-akan bumi ini merupakan satu kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan tipis dan kaku seperti cangkang telur yang retak-retak.
Di bumi ini ada 6 lempengan utama, yaitu:
a)    Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serat separuh dasar bagian Barat Samudera Atlantik.
b)   Lempeng Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudera di sekitarnya.
c)    Lempeng Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa dan dasar laut sekitarnya.
d)   Lempeng India, meliputi anak benua itu dan dasar samudera sekitanya.
e)    Lempeng Australia, terdiri dari Australia dan samudera sekitanya.
f)    Lempeng Pasifik, yang mendasari Samudera Pasifik.
Selain lempengan utama di atas, ada pula beberapa jenis lempengan lainnya, yaitu seperti Lempeng Nazca, Lempeng Antarktika serta sejumlah lempeng-lempeng regional lainnya, seperti Lempeng Laut Filipina, Lempeng Cocos, Lempeng Arab, Lempeng Persia, Lempeng Cina, dll.

Garis-garis Lempengan Bumi
Lempengan-lempengan tersebut setiap saat mengalami gerakan horizontal yang antara lain menimbulkan pemisahan benua seperti yang dikemukakan oleh Wegener. Akibatnya, Benua Amerika makin jauh dari Benua Afrika, sedangkan Benua Australia karena desakan pematang tengah samudera di sebelah Selatannya mengakibatkan benua itu makin mendekat ke Indonesia.

Di samping gerakan horizontal, terjadi pula gerakan vertikal, yaitu desakan lava yang keluar dari lempengan di Samudera Indonesia yang menyebabkan anak benua India makin terdesak ke Utara. Tapi karena daratan Asia cukup kuat, untu bertahan, maka terjadilah kerutan bumi berupa Pegunugan Himalaya yang tinggi.
Demikian pula akibat pematang tengah di Laut Tengah yang mendesak Eropa ke Utara, maka terjadilah Pegunungan Alpen sebagai kerutan bumi (Plate Tektonic Theory). Secara alami lempengan mengalami perusakan dan pembangunan kembali (putus dan berasambung) yang gerakan lempengnya menjadi gempa tektonik. Prose perusakan dan pembangunan kembali wujudnya adalah patahnya daratan akibat desakana di dasar laut, sehingga di daratan terjadi retakan. Di sepanjang retakan ini muncul pegunungan yang di beberapa tempat lahir gunung berapi seperti pegunungan Rocky Mountain di pantai Barat Amerika. Indonesia merupakan salah satu daerah yang sering diguncang gempa karena letaknya tepat pada pertemuan dua deretan pegunungan lipatan muda Circum Pasific dan Mediterania. Juga merupakan pertemuan tiga lempeng lithosfer, yaitu lempengan India sebelah Barat, lempengan Australia sebelah Barat dan Selatan, dan lempengan Samudera Pasifik sebelah Timur, sehingga daratan Indonesia termasuk tidak tenang.
Penyebab terjadinya pegerakan lempeng yaitu:
a)    Adanya arus konveksi dalam tubuh bumi, yakni: arus konveksi dari batas inti dan mantel yang muncul ke permukaan bumi (thermal plume) dan melalui litosfer dan mantle kembali ke batas inti – mantel.
b)   Adanya panas pada batas inti–mantel yang muncul ke permukaan bumi sebagai hotspot.

Kesimpulan
Semoga uraian diatas dapat menambah pengetahuan kita tentang IAD khususnya mengenai alam semesta, tata surya dan teori terbentuknya bumi.Walaupun tidak secara mendalam namun makalah diatas dapat menambah wawasan kita tentang topik yang disajikan.
Pada dasarnya hasil-hasil IAD memang bersifat netral, tetapi pemanfaatannya tidak terarah dan tidak terkendali oleh nilai-nilai kemanusiaan adalah sangat berbahaya.Demikian pula, meskipun hasil IAD netral, tetapi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan eksperimen dan keputusan untuk memilih fakta yang diperlukan adalah tidak bebas dari nilai.Dan disinilah peranan dan perlunya nilai kemanusiaan yang luhur sangat diperlukan untuk menuntun perkembangan dan pemanfaatan IAD ke arah yang lebih benar.
Jadi perkembangan IAD yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga membawa resiko. Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia, bahkan dapat menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko sekecil-kecilnya maka arah perkembangan IAD dan pemanfaatan hasil IAD harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.



Perkembangan dan Pengembangan IPA

       Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal usul alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memilki rasa ingin tahu terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam. Dengan pengetahuan tersebut, informasi akan terus bertambah dan berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman.
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah “metode ilmiah” tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan alam dengan bantuan metode ilmiahnya menjadikan berbagai negara dan elemen-elemen di dalamnya berlomba lomba untuk menjadi lebih baik lagi. Karena berbeda zaman akan berbeda pula pengetahuan yang di dapat serta bertambah pula pengetahuan yang ada. Ilmu pengetahuan alam sangat berpengaruh pada segala aspek dan segala bidang. Metode ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah langkah operasional yang mendukung terciptanya pengetahuan.
Di era globalisasi saat ini sangat dituntut untuk penemuan hal-hal yang yang baru, pengetahuan yang baru agar bisa bersaing dan bisa mengimbangi perkembangan yang ada. Dengan metode ilmiah IPA klasik tercipta banyak sekali ilmu pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menemukan pengaetahuan-pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berfikir yang lebih dari IPA klasik.

Tujuan kami dalam membuat makalah ini adalah :
a. Sebagai calon konselor kita tidak hanya diperhadapkan dengan pelajaran-pelajaran sosial namun hakekat kita sebagai manusia yang tinggal di alam maka sudah seharusnya mempelajari fenomena-fenomena alam.
b. Sebagai calon ilmuwan konselor juga termasuk ilmuwan harus melalui prosedur-prosedur kerja ilmiah sehingga kita harus mempelajarinya.

A. Metode Ilmiah sebagai dasar IPA
1). Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal-usul alam semesta degan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
2). Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan suatu permasalahan, serta menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan terkontrol.
Adapun syarat-syarat suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a) Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
b) Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta empiris.
c) Metodik
Pegetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati, dan dikontrol.
d) Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e) Universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.
Suatu pengetahuan dapat dikatakan benar apabila ada kesesuaian antara pengetahuan dan objeknya. Untuk mencapai hal itu, tidak dapat terjadi secara kebetulan melainkan harus melalui prosedur atau metode yang tepat, yakni metode ilmiah. Dengan metode ilmiah, dapat diperoleh kebenaran yang merupakan keputusan atas objek penelitian dan dirumuskan secara tertentu.
2). Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa metode ilmiah merupakan salah satu ciri dari ilmu pengetahuan alam. Dengan kata lain, suatu materi pengetahuan harus melalui proses metode ilmiah. Tentunya, proses metode ilmiah harus mencerminkan sifat sistematis, konsisten, dan objektif. Adapun langkha-langkah operasional metode ilmiah, antara lain:
1. Penginderaan
Penginderaan adalah langkah pertama metode ilmiah, sehingga hanya sesuatu yang dapat diindera yang dapat diselidiki oleh ilmu alamiah. Namun penginderaan dalam konteks ini bukan berarti segala sesuatunya harus dapat dilihat dengan mata atau melalui penginderaan langsung, melainkan harus jelas terlihat efek-efek yang ditimbulkan.
2. Perumusan Masalah
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam metode ilmiah adalah perumusan masalah. Masalah adalah pertanyaan apa, mengapa, dan bagaumana mengenai objek yang diteliti. Masalah tersebut harus jelas batasannya sehingga mempermudah jalan dalam pencarian data (fakta-fakta yang relevan terkait pemecahan masalah). Secara singkat, dapat dikatakan bahwa perumusan masalah adalah membuat pertanyaan mengenai apa yang ditemukan melalui penginderaan itu, mengapa begitu, bagaimana hal itu terjadi, dan seterusnya. Namun pertanyaan yang dibuat harus relevan dan dapat diuji dengan teknik yang akurat.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang ditaksir merupakan jawaban dari suatu pertanyaan dan dibuat berdasarkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis diperlukan data atau fakta yang diperoleh melalui survey atau eksperimen. Apabila data-data yang ada tidak mendukung hipotesis, maka perlu disusun hipotesis baru.
4. Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat. Ekperimen merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan sehingga diketahui apakah fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak. Pada langkah ini, tampak jelas perbedaan antara ilmu alamiah dan non ilmu.
5. Teori
Bukti dari ekperimen yang telah dilakukan menjadi dasar langkah metode ilmiah yang terakhir, yakni teori. Suatu teori dapat disusun apabila hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang diperoleh melalui eksperimen atau survey dan menunjukkan hal yang dapat dipercaya (valid) walaupun terdapat keterbatasan tertentu. Sebaliknya, apabila fakta-fakta yang ada tidak mendukung hipotesis maka hipotesis tersebut ditolak. Hipotesis yang diterima inilah yang merupakan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah dan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.
2). Metode Ilmiah pada IPA Klasik dan IPA Modern
Seiring rasa ingin tahu manusia tentang alam yang tidak ada habisnya, maka upaya mencari jawaban mengenai fenomena alam pun terus dilakukan melalui berbagai pengamatan dan penelitian. Untu melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan landasan teori yang jelas. Sebaliknya, melalui sebuah penelitian juga dapat diperoleh teori baru mengenai objek yang diteliti. Hal ini mengindikasikan perkembangan ilmu pengetahuan alam yang senantiasa dikelilingi landasan ilmu. Berdasarkan urutan stratanya.
ada tiga jenis landasan ilmu:
a. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah ada.
b. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
c. Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.
Sifat manusia yang tidak pernah puas terhadap apa yang telah dimilikinya inilah yang membawa ilmu pengetahuan pada perkembangan. Hal tersebut menjadikan ilmu pengetahuan merupakan suatu siklus yang tidak terputus.
3. Perkembangan IPA klasik dan Modern.
1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamili atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia.
Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Abad 15 16 19 20
-Pseudo -Awal IPA -revolusi industri -IPA Modern
science sekarang -penemuan mesin -alat riset canggih
-Mitos -Heliosentris modern: mesin uap -telaah mikroskopik
-logika -Liberalisme kertas, cetak, dll -penemuan anomali
-Penemuan alat -penemuan alat teori sebelumnya
bantu lebih baik -konsep baru
modern
¯
sifat: – mikroskopis
: – analisis tinggi
: – abstraksi
: dalam
Gb. 1. Diagram Periode Pengembangan IPA
Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Sosial dan
Budaya
Sains Fisik Sains Hayati (Biologi)
• Fisika
• Kimia
• Astronomi
• Geologi
• Mineralogi
• Geografi
• Geofisika
• Meteorologi
• Oseanologi
• Dll • Botani
• Zoologi
• Mikrobiologi
• Kesehatan
• Palaentologi
• Fisiologi
• Taksonomi
• Dll • Bahasa
• Sosiologi
• Pendidikan
• Sejarah
• Antropologi
• Etnologi
• Seni dan Budaya
• Psikologi
• Ekonomi
• Dll
Didukung oleh Matematika/Statistika dan Informatika
Gb. 2. Perkembangan IP Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu
4. Ruang Lingkup IPA
Secara garis besar ilmu pengetahuan alam dibagi atas 3 yaitu :
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas 2 yaitu:
a. Ilmu pengetahuan Sosial dan budaya
Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya.
Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah:
§ Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
§ Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
§ Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi
§ Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
§ Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
§ Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral
§ Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
§ Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
§ Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia
§ Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya
b. Ilmu pengetahaun alam.
Ilmu yang Ilmu alam (bahasa Inggris: natural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimanaobyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” (Agus. S. 2003: 11).
Cabang-cabang utama dari ilmu alam adalah:
§ Astronomi yaitu ilmu ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, ataugalaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB))
§ Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.
§ Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
§ Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.
§ Geologi adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
§ Ilmu bumi (Inggris: earth science, geoscience) adalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi..
§ Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
5. Pemfokusan dan interdisiplin ilmu
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub-disiplin kimia organik maka terdapat antara lain focus kea rah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa kimianya.
Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu.
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang paling popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari disiplin ilmu social maupun IPA. Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi, biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya.
Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi, rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu material. Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini


 








Ilmu Alamiah Dasar

Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata.Ilmu artinya bagian dari ilmu pengetahuan manusia.Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar artinya permulaan suatu bentuk.Istilah ini berasal dari Eropa Daratan (Belanda,Jerman,Inggris,dan Amerika).Yang mana istilah ini masuk ke indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu alamiah dapat dilihat dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup semua pengetahuan, termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu mencakup pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adlah non ilmiah.
Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:V) “ Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”. Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu alamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb. Berikut pemaparannya.
1.    Manusia
Manusia adalah makhluk yang lemah di bandingkan dengan makhluk lain. Namun dengan akal budinya serta kemauan yang kuat manusia dapat mengembangkan kemampuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan, manusia bisa hidup lebih baik lagi. Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk yang di ciptakan oleh Allah, oleh sebab itu patutnya kita mensyukuri nikmat yang telah di berikan-Nya  karena dengan nikmat-Nya kita di berikan akal untuk berfikir sehingga dapat membedakan baik dan buruk.
1.   Lahirnya Ilmu Alamiah
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi sebuah pengalaman . Pengalaman merupakan salah satunya alasan terbentuknya pengetahuan yakni kumpulan fakta-fakta yang pernah terjadi
1.   Keterbatasan Ilmu Alamiah
Bidang ilmu alamiah yang menentukan ilmu alamiah adalah metode ilmiah.Tujuan ilmu alamiah adalah membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan. Manusialah yang menilai apakah ilmu yang dipakainya baik atau buruk.
1.   Pembagian Ilmu Pengetahuan
·        Ilmu Pengetahuan Sosial
Adalah sebuah ilmu yang membahas hubungan antara manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial. Dimana makhluk sosial tidak terlepas dari makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya, sehingga timbullah hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya.
·        Ilmu Pengetahuan Alam
Adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alam semesta, jagat raya, dan seluruh isinya. Ilmu ini juga membahas tentang bagaimana penciptaan nya dan teori-teori yang pendukung yang dapat membuktikan kebenarannya.
·        Ilmu Pengetahuan bumi dan antariksa
Ilmu pengetahuan bumi adalah sebuah ilmu yang membahas tentang bumi dan isinya. Antariksa adalah ruang angkasa yang di dalamnya terdapat benda-benda langit.
Jadi dapat di simpulkan bahwa Ilmu Alamiah Dasar adalah Ilmu yang mempelajari segala macam gejala alam yang terjadi di bumi ini. Salah satu contoh nyata dari bagian-bagian ilmu alamiah dasar adalah penciptaan manusia yang telah di lengkapi akal dan budi pekerti, sehingga dalam kehidupan mendatang manusia mampu berfikir dan dapat membedakan baik dan buruk serta dapat mengembangkan teknologi dan informasi di masa mendatang. Ilmu Alamiah Dasar dapat berubah sesuai dengan perkembangan Zaman.
Ruang lingkup ilmu alamiah dasar pada dasarnya membahas mengenai, yaitu sebagai berikut.
a.       Perkenalan dengan IPA
b.      Ruang lingkup IPA, terdiri dari fisika, kimia, biologi, botani,   zoologi,  morfologi, anatomi, fisiologi dan  sitologi
c.       IPA dan perkembangan teknologi
d.      Dampak perkembangan IPA dan teknologi
e.       IPA, teknologi dan perkembangan hidup.

Selain itu, ruang lingkup ilmu alamiah dasar meliputi topik inti, antara lain sebagai berikut.
a)      Perkembangan pola pikir manusia yang berlandasan pada mitos.
b)      Kelahiran pengetahuan alamiah modern
c)      Metode ilmiah, sikap ilmiah dan langkah-langkah operasional metode ilmiah.
d)     Kelahiran alam semesta ditinjau dari sudut Islam dan IPA modern
e)      Biologi, fisika, kimia dan perkembangannya.
f)       Peranan IPA dan teknologi modern, masalah lingkungan hidup dan upaya mengatasinya serta dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.